Minggu, 10 Maret 2019


"Terimakasih, nanti Tuhan yang membalas ya..."


Dari sejak kecil saya sudah diajarkan oleh orang tua untuk selalu mengucapkan terimakasih setelah menerima pemberian dari orang lain, baik itu pemberian yang wujudnya barang ataupun pemberian yang berwujud pertolongan dari orang lain.

Orang tua saya juga mengajarkan untuk melupakan setiap pemberian yang pernah saya berikan untuk orang lain, sebaliknya saya harus mengingat setiap pemberian yang saya terima dari orang lain. Maka dari itu, saya selalu berupaya membalas setiap kebaikan yang pernah saya terima. 

Saya terus terang kurang simpati dengan apa yang sering orang katakan setelah menerima pemberian, "terimakasih, nanti Tuhan yang membalas ya". Lho.. siapa yang menerima pemberian, kok Tuhan yang disuruh membalas? Kecuali memang kalau kita memberi bantuan kepada anak yatim piatu, korban bencana alam, orang yang tidak punya jabatan dan harta sedikitpun. Tapi manakala orang yang menerima bantuan itu adalah orang yang punya jabatan atau harta, apakah betul ia tidak bisa membantu suatu saat kelak kalau orang yang saat ini memberikan pertolongan gentian membutuhkan pertolongan? 

Maksud saya dari tulisan ini adalah untuk mengingatkan saya sendiri dan juga anda, supaya membalas setiap kebaikan orang lain dengan cara apapun itu, kalaupun kita tidak melakukan kebaikan kepada orang yang pernah menolong kita karena mereka memang tidak pernah meminta pertolongan dari kita, maka lakukanlah kebaikan kepada orang lain yang memang memerlukannya. Saya jadi ingat film "Pay it Forward". 

Selamat berbuat baik.